Breaking News

3 Alasan Mengapa ChatGPT Belum Bisa Gantikan Manusia

ChatGPT
ChatGPT

Belakangan ini, banyak yang khawatir dengan kemunculan ChatGPT yang rumornya dapat menggantikan manusia di dunia kerja. ChatGPT sendiri merupakan software chatbot yang dirilis oleh OpenAI pada November 2022. Di ChatGPT, kita bisa menanyakan pertanyaan apapun, yang menurut beberapa testimoni jawabannya dapat sangat memuaskan.

Nah, hal inilah yang menghadirkan pertanyaan sekaligus kekhawatiran bagi banyak orang. Apakah nantinya ChatGPT benar-benar dapat menggantikan peran manusia?

Alasan ChatGPT Tidak Akan Menggantikan Manusia

Usut punya usut, ternyata salah satu pendonor dana dari ChatGPT adalah Elon Musk. Beliau sendiri mengatakan bahwa ChatGPT diciptakan untuk membantu pekerjaan manusia, bukan menggantikannya.

Lalu, ChatGPT juga tidak/belum memiliki hal-hal yang dimiliki manusia seperti kreativitas, empati, perasaan, dll. Terlebih lagi dinamika masyarakat, sosial, dan budaya manusia sangat kompleks dan selalu berkembang seiring zaman. Berikut ini adalah 3 alasan mengapa ChatGPT tidak dapat menggantikan manusia:

1.    Informasinya Tidak Selalu Akurat

Seorang editor dari perusahaan web berita bernama ZDNet yang bernama June Wan pernah meminta ChatGPT untuk membuatkan review Iphone 14. Hasilnya pun sangat bagus dan lengkap mulai dari pembukaan, isi, kesimpulan, dan bahkan analisis untuk memperkuat klaimnya. June Wan pun merasa terkesima akan hal ini.

Namun, saat ia memeriksanya dengan teliti, ia menemukan bahwa beberapa informasi di dalamnya tidak akurat. Nah di sinilah kelemahan ChatGPT, yang mana tidak dapat membedakan sumber yang terpercaya dan yang tidak.

2.    Memiliki Database Terbatas Pada Waktu Tertentu

Database ChatGPT saat ini sendiri hanya terbatas sampai 2021 saja. Sehingga praktis ChatGPT tidak mengetahui informasi apapun di tahun 2022 keatas. Alasan ini juga memperkuat alasan sebelumnya, di mana ChatGPT bisa saja mengambil informasi yang sudah outdated.

Tentu, ChatGPT pasti akan menguprgrade database nya. Namun, seperti yang kita tahu penyebaran berbagai data, statistik, dan informasi saat ini sangatlah cepat dan dinamis. Sedangkan ChatGPT sendiri belum jelas mengenai jadwal pengupdatean softwarenya.

3.    Tidak Memiliki Etika Seperti Manusia

Dalam suatu kasus dilaporkan bahwa ChatGPT pernah memberikan jawaban yang bernada seksis dan bahkan rasis. Tentu saja kedua hal itu tidak sesuai dengan moral, etika, dan norma manusia manapun di dunia.

Itulah alasan mengapa ChatGPT belum bisa menggantikan peran manusia seutuhnya. Khususnya di pekerjaan-pekerjaan yang membutuhkan kreasi dan inovasi. Namun, bukan berarti kita bisa santai-santai dan merasa aman dari terjangan ChatGPT. Karena diprediksikan ChatGPT dapat menggantikan pekerjaan manusia yang bersifat repetitif,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *