Breaking News

Dirsuslat, Dorong Penyelenggara Kursus Membuka Keterampilan Barista

Peluang bisnis perkopian meningkat

 

sumber foto: melbourne-barista-course

 

Jakarta – Pappernew.com. Dirsuslat atau Direktur Kursus dan Pelatihan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Wartanto, mendorong para penyelenggara kursus dan pelatihan membuka keterampilan barista.

Hampir di setiap sudut kota bertaburan warung, kedai, cafe penyedia kopi. Kebutuhan akan barista pun secara otomatis meningkat pula.

“Maka, perlu didorong penyelenggaraan kursus dan pelatihan barista,” ujar Wartanto di Jakarta, Senin (12/12/2022) dalam keterangan tertulisnya.

 

Selanjutnya,ia memberikan contoh bahwa produk dari kopi kekinian banyak inovasi. Misalnya racikan antara susu, kopi,dan alpukat.

“Harapan saya,  pelatihan ini diperkuat dan dapat menyesuaikan perkembangan zaman.  Jangan lupa berinovasi,  karena trennya juga terus berkembang,” tandasnya.

 

 

Bisnis perkopian makin hari semakin menjanjikan. Ini menggembirakan, mengingat produksi kopi kita memang mengalami kenaikan pada 2021. Menurut catatan BPS, kenaikannya sekitar 1,62%.

Jika pada 2020, 762,20 ribu ton maka pada 2021, produksi kopi tercatat hingga 774,60 ribu ton.  Produsen terbesar masih dipegang Sumatera Selatan dengan jumlah produksi kopi  mencapai 201,40 ribu ton.

 

Aceh memproduksi kopi sebanyak 76,80 ribu ton.  Sumatera Utara,  memproduksi  74,20 ribu ton. Lampung memproduksi sebanyak 118 ribu ton.

BPS mencatat, selama lima tahun terakhir, pada tahun 2021 inilah  jumlah produksi kopi di Indonesia yang tertinggi.

Konsumsi kopi Indonesia juga pada 2020-2021 menempati peringkat kedua. Ini sebagaimana dilansir International Coffee Organization (ICO), Indonesia berada di urutan kedua dunia setelah Brazil.

 

Periode 2020-202, tingkat konsumsi kopi menurut catatan ICO, mencapai 5.000 juta karung kopi. Ini meningkat dari tahun 2017, 2018, dan 2019.

 

 

 

Sementara itu, data Kemendikbudristek, berkaitan dengan jumlah peminatan pelatihan barista,  mengalami perkembangan berarti.  Tahun 2022 ini,  peserta pelatihan barista tercatat 1.130 peserta.

 

Jika kita tengok dua tahun sebelumnya, jumlah pada tahun ini bisa dikatakan mengalami peningkatan. Pada 2020, ada 455 peserta didik barista, pada 2021 terdapat peningkatan menjadi 1.075.

​​​

Rendro Wijoyo salah satu  narasumber pelatihan barista menjelaskan, tren usaha kopi kekinian membuka peluang yang sangat besar. Bagi siapa?

“Tentu bagi lulusan PKW Pendidikan Kecakapan Wirausaha khusus barista” ujar Rendro.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *