Breaking News

Sejarah Kolonialisme Jaman Hindia Belanda (part 3)

Jakarta – Pada akhir abad ke 18 management yang buruk mulai terlihat di dalam organisasi VOC ini. Tidak berjalan lama setelah itu, organisasi tersebut akhirnya mengalami kebangkrutan pada tahun 1796. Sebagaimana persaingan ketat dari Inggris (East India Company).

credit : Wikipedia

East India Company adalah kongsi dagang perusahaan Hindia Timur dan Britania. Perusahaan ini adalah perusahaan gabungan dari para investor, East India Company memiliki otoritas sendiri dari Elizabeth I.

Setelah mengalami kebangkrutan dan dinasionalisasi oleh pemerintah Belanda berikut Asset yang dimiliki pada saat itu. Namun asset tersebut tidak lagi di Belanda, Perancis yang menduduki belanda pada tahun 1806 dan 1815 memindahkan asset tersebut ke tangan Inggris setelah kekalahan Napoleon di Waterloo dan diputuskan bahwa sebagian wilayah Nusantara kembali ke tangan Belanda.

Pada era tahun 1800, terdapat dua nama yang sangat menonjol kala itu. Mereka adalah Herman Willem Daendels dan Stamford Raffles, Daendels adalah Gubernur Jenderal pada tahun 1808-1811 ketika Belanda diduduki oleh Perancis, sementara Raffles adalah seorang Letnan Inggris yang juga menjadi Gubernur Jenderal pada tahun 1811-1816 ketika Jawa dikuasai Inggris.

Herman Willem Daendels
credit pict : Wikipedia

Sir Thomas Stamford Bingley Raffles 
credit pict : Wikipedia

Dalam peran masing-masing, Daendels meng-organisasi pemerintah Kolonial pusat dengan memasukan nya ke dalam residensi.

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *